► KAPITALISME

SEKILAS TENTANG KAPITALISME BAG. I

kapitalisme merupakan salah satu sistem ekonomi dgn azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya, dgn tujuan perluasan paham kebebasan (menentukan taraf hidup dan usaha)... kapitalisme identik dgn globalisme dan globalisasi, dimana orang2 yg memiliki kapital (kepemilikan modal dan alat produksi) dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat... paham ini tidak diketahui siapa pencetusnya, tapi sejak Zaman Pra-Klasik di Eropa abad-15 M sudah muncul....

kegiatan ekonomi kapitalisme bertujuan utk mencari keuntungan, pola pikir masyarakat kapitalis adalah perhitungan untung-rugi (benefit cost ratio)... kapital merupakan dana atau persediaan barang, atau sejumlah uang dan bunga pinjaman, atau kekayaan uang suatu perusahaan atau pedagang... jika menilik dari sejarah global-nya, kapitalisme berawal dari sistem feodalisme (sebuah sistem kolonialisme kuno dimana kaum aristokrat atau bangsawan bekerjasama dgn ketua2 desa di desa atau wilayah yg dijajah atau dikuasai), yg mana saat itu tuan tanah sbg pihak penyedia wilayah utk para saudagar (borjuis) dan pedagang kecil... akibatnya terjadi interdependensi (ketergantungan) para saudagar dgn tuan tanah sehingga terjadi sebuah revolusi borjuis... namun, setelah revolusi, lahirlah bentuk kolonialisme baru, yaitu penjajahan lewat 5 kekuatan yg berfusi menjadi MNC (Multi National Corporation):
  1. capital
  2. tenaga ahli
  3. ilmu
  4. teknologi
  5. militer
tokoh di antaranya juga telah menyumbangkan berbagai kemajuan pemikiran ekonomi, yg kalo gw rangkum, di sinilah cikal-bakal kapitalisme:


1. Jean Bodin (1530–1596)
Jean Bodin menanamkan benih-benih teori kuantitas tentang uang dan harga... hal ini dikarenakan hubungan dagang tdk sebatas jual-beli, tapi produksi dan konsumsi... maka dari itu, masyarakat yg menentukan kuantitas sebuah barang dan harga... penentuan ini berdasarkan pada Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran...

Hukum Permintaan adalah ketika Harga (Price/ P) naik maka Kuantitas atau Jumlah Barang (Quantity/ Q) akan turun dan sebaliknya... misalnya, permintaan konsumen (questioner secara random) mencapai 100 unit produk, namun produsen hanya sanggup memproduksi 60 unit, maka harganya tinggi, ini yg disebut surplus... namun bila permintaan konsumen hanya 20 unit, sementara produsen sanggup memproduksi 40 unit, maka harganya turun, ini yg disebut defisit... Hukum Penawaran sebaliknya, yaitu adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu....

utk memberi pemahaman yg mudah, coba agan mainkan PC game Cossack: Back To War sebuah game yg mengemas dunia politik-ekonomi-militer background Eropa masa lalu... pada game ini diperkenalkan sebuah prinsip supply-demand pada pasar... penawaran atas emas yg mencapai 780 unit (misalnya) utk daging yg mencapai 1030 unit (misalnya), maka satuan harga dan kuantitas itu akan bernilai surplus/defisit.... utk mencegah defisit itulah yg harus menyeimbangkan supply dan demand...
dari sinilah, benih-benih kapitalisme lahir... 

2. Jean-Baptiste Colbert (1619 -1683)
 
pencetus Merkantilisme, sebuah paham bahwa kemakmuran rakyat didapat dari nilai surplus pasar tanpa defisit, proteksi impor, dsbnya... ide pokoknya adalah:

  1. suatu negara akan kaya/makmur jika ekspor (menjual ke luar negeri, x) lebih besar daripada impor (membeli dari luar negeri, m), oleh sebab itu negara sifatnya memproteksi impor barang-barang jadi...
  2. surplus yg diperoleh dari selisih ekspor dgn impor (x-m) atau ekspor netto (bersih) yg positif tsb disisihkan dgn pemasukan logam mulia (emas dan perak) dari luar negeri utk menjadi cadangan kas negara...
  3. logam mulia dijadikan alat pembayaran yg sah, sehingga negara yg memiliki emas dan perak yg banyak menandakan kekayaan dan kemakmuran negara...
jadi dgn kata lain, definisi merkantilisme ini dapat dipahami secara awam sbg paham mengumpulkan emas sebanyak-banyaknya dan memasukkannya ke dalam kas negara...
paham ini kemudian dianut oleh hampir seluruh negara di daratan Eropa tsb, dan kemudian dlm segi politik juga berkembang paham kolonialisme (pendudukan suatu wilayah utk mengambil sumber daya alam)... paham ini dianut sampai abad ke-18 M.... sistem feodalisme akan memulai tumbuh-suburkan sistem ekonomi kapitalisme... hubungan erat antara kaum pedagang (saudagar) dgn kaum aristokrat (bangsawan) menjadi ciri-khas merkantilisme yg kemudian dikenal dgn istilah kapitalisme komersial dan membentuk sebuah birokrasi (hak keistimewaan)... 

paham merkantilisme jatuh di zaman Klasik akibat inflasi yg tinggi, sebab kenyataan yg didapat adalah semakin kaya negara, maka semakin tinggilah harga barang... selain itu, semakin sering negara surplus, maka kuantitasnya menurun.... merkantilisme jatuh karena adanya Revolusi Industri di Inggris di zaman Klasik, dipelopori oleh Adam Smith dan David Hume dgn kritik inflasi di atas, kritik atas kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat (karena ternyata kayanya negara, rakyatnya masih tetap miskin), dan kritik penimbunan kekayaan atas pribadi (kemudian berubah menjadi Revolusi Perancis yg diilhami para borjuis atau kaum pengusaha)... 

3. Adam Smith (1723-1790)

dia dianggap sebagai penyumbang terbesar dlm kemajuan paham kapital, sehingga disebut Bapak Ekonomi... seperti yg biasa kita tahu, prinsip ekonomi memakai petuah darinya "modal sekecil-kecilnya, pendapatan sebesar-besarnya"

dlm bukunya yg berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (1776), Adam Smith berusaha menteorikan konsep falsafah ttg hukum alam tsb sehingga ilmu ekonomi terapan pd dasarnya bertumpu pd rasionalisme... Adam Smith pelopor ekonomi modern dan diakui bahwa teori-teori Smith merupakan dasar dari pengejawantahan paradigma ilmu ekonomi selanjutnya.... 

Adam Smith berusaha membagikan bidang kegiatan ekonomi dan spesialisasinya, dimulai dari upah tenaga kerja atau buruh (wages), sewa tanah (rent), modal usaha (capital), bunga pinjaman imbalan jasa (interest), dan perolehan laba atau keuntungan (profit)... dia juga mempelopori konsep keunggulan (advantage) dalam teori perdagangan internasional...
konsep keunggulan itu adalah dua negara yg memproduksi spesialisasi unit tapi sama kuat, maka tidak ada perdagangan di antara keduanya, konsep yg menjadi teori ini disebut Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)... teori ini saat ini tidak digunakan dlm perdagangan internasional karena tdk memberi dampak positif terhadap keseimbangan pasar, karena teori ini di-anti-thesis-kan oleh David Ricardo...

SEKILAS TENTANG MARXISME BAG. II
PROSES "PEMERASAN"
bagaimana terjadinya proses "pemerasan" terhadap kaum proletar (buruh dan buruh tani)? di sinilah betapa luasnya pemikiran Marx... Marx menilai bahwa tenaga kerja (labor) dianggap sbg suatu komoditi yg ngga ada bedanya dgn jenis2 komoditi lainnya, Marx mewakilinya W = barang (ware)... W dijual utk mendapat G = uang (geld) dan G itu digunakan utk membeli komoditi lain, disebut olehnya W1 dan modelnya adalah W - G - W1
dia membandingkan dgn kapitalisme, dimana dana modalnya (G) diproses dgn bantuan tenaga kerja dan alat-alat produksi (G) sehingga hasilnya dijual lagi utk menjadi modal (G1) dan modelnya adalah G - W - G1

dlm kerangka pemikiran Marx, beda antara W - G - W1 dgn G - W - G1 mengandung arti dan relevansi yg amat penting... dari sini, kita sudah dapat poin penting, yaitu dlm susunan ekonomi sederhana, sasaran produksi adalah suatu transformasi kualitatif dari nilai guna, TAPI dlm ekonomi kapitalisme, sasaran produksi adalah PENAMBAHAN KUANTITATIF dari nilai tukar... atau dibahasa-awam-kan, sasaran produksi ekonomi sederhana adalah perubahan nilai guna (mutu atau kualitas) suatu barang, tapi sasaran produksi ekonomi kapitalisme adalah penambahan jumlah barang dan uang (memperkaya diri sendiri).... ya, poin penting dari Marx di sini adalah kapitalisme adalah bentuk memperkaya diri sendiri atau korporasinya....
dimanakah letak pemerasannya?

seorang majikan kapitalis membeli tenaga kerja dgn harga yg sesuai dgn nilai komoditi tenaga kerja (sesuai yg di atas, bahwa tenaga kerja dipandang sbg komoditi), majikan kapitalis membayar kpd tenaga kerja suatu tingkat upah yg sama dgn sejumlah barang kebutuhan hidup yg diperlukan utk kelangsungan hidup tenaga kerja dan keluarganya (gaji, asuransi, jaminan kesehatan, biaya akomodasi, tunjangan lainnya)... utk menghasilkan barang kebutuhan hidup tsb, sebenarnya seorang tenaga kerja cukup utk bekerja selama 6 jam per hari, tapi telah dikontrak sang majikan kapitalis sebanyak 8-10 jam per hari.... nah, kelebihan produksi dari hasil ekstra 2 jam (bila dikontrak 8 jam) dan 4 jam (bila dikontrak 10 jam) tidak dinikmati oleh tenaga kerja, melainkan dinikmati sang majikan kapitalis... di sinilah letak nilai surplus yg "dipetik" oleh majikan kapitalis... pemerasan dimulai dari sini dan saya yakin hampir semua pegawai sampai buruh kasar tidak menyadari hal ini...

sehari kerja terbagi atas 2 bagian, bagian pertama meliputi 6 jam kerja menghasilkan nilai produk yg sama dgn upah tenaga kerja (necessary labor) utk reproduksi tenaga kerja sbg komoditi... bagian kedua meliputi kelebihan 2-4 jam ekstra time yg tdk dinikmati tenaga kerja, yg disebut Marx menjadi nilai surplus yg dipetik majikan kapitalis... rasio hasil kerja surplus (s) terhadap jumlah tenaga kerja upahan (v) yg digambarkan Marx sbg tingkat nilai surplus (s/v)... dalam hal ini, sang majikan surplus terhadap value added...


nilai suatu komoditi menurut Marx adalah barang akhir yg terdiri atas 3 komponen; yaitu unsur dan akumulasi penyusutan peralatan modal, nilai tenaga kerja upahan, dan nilai surplus di atas... komponen pertama disebut modal konstanta (c), komponen kedua disebut modal variabel (v), dan komponen ketiga adalah nilai surplus (s), nilai total suatu komoditi dapat dinyatakan dlm rumus c+v+s; rasio nilai surplus terhadap modal total adalah s/c+v yg mencerminkan tingkat laba (rate of profit)... rasio modal konstan terhadap modal total adalah c/c+v yg dikenal dlm istilah Marxisme sebagai die organische komposition des kapitals (komposisi organik modal)... jika s' adalah tingkat nilai surplus, p = tingkat laba, dan q = komposisi organik modal di atas, maka p = s' (1-q) yg artinya tingkat laba menjurus ke arah yg sejalan dgn perkembangan tingkat nilai surplus (menaik bila tingkat nilai surplus bertambah dan menurut bila tingkat nilai surplus berkurang)... dgn kata lain, perkembangan kapitalisme ditandai semakin besarnya komposisi organik modal... jadi, dalam konsep Marx inilah, tingkat nilai surplus (s/v) merupakan "proses pemerasan"....
masih belum sampai pd pemerasan, yg mencengangkan dlm Marxisme adalah tingkat laba (yang dinyatakan dlm s/c+v atau p=s'(1-q) di mana s' adl tingkat nilai surplus dan q adl komposisi organik modal) cenderung menurun... tenaga kerja manusia rata2 dilengkapi dgn peralatan mesin mutakhir dan juga mahal (semakin mutakhir semakin mahal), namun dapat menghasilkan komoditi dlm jumlah yg lebih banyak, tapi tingkat laba jelas menurun... bagaimana bisa? misalnya, s' bertambah bila produktivitas tenaga kerja meningkat... akan tetapi, dlm jangka panjang meningkatnya komposisi organik dari modal ga bisa dihindari.... maka dari itu, tingkat laba pun juga semakin menurun... 
APA SOLUSI MARXISME? solusi yg ditawarkan Marx adalah kepemilikan bersama (secara kommunal) dan penguasaan aset utk kaum proletar (sosialisme)... dlm hal ini, negara2 komunis telah banyak salah mengambil sistem Marx, atau telah memfusikan konsepsi Marxisme dgn konsep lainnya... misalnya, ketiadaan kepemilikan individu yg dipandang mengekang kebebasan (Marxis tidak berusaha mengekang kebebasan, selama dipandang dibutuhkan secara individual, bukan utk "memeras", Marxisme masih mengizinkannya... namun sayangnya hal itu amat sulit dilaksanakan, sebab manusia tetap lebih cerdik daripada sebuah ideologi yg disebut Marxisme itu)... selain itu, Marx menegaskan bahwa sebenarnya ideologi Marxisme juga merupakan ekonomi sederhana sejak dahulu, dimana kegiatan sebatas produksi-distribusi-konsumsi (bukan konsumsi-pemerasan-produksi)... 

Marx menegaskan bahwa untuk menumbangkan raksasa kapitalisme, diperlukan perjuangan kelas yg disebut revolusi (sebenarnya, revolusi sudah dari dulu ada... namun, revolusi sebagai aksi politik yg berkelanjutan baru diperkenalkan Marx)... ya! revolusi itu berkelanjutan, yaitu dimulai dari revolusi politik, lalu revolusi ekonomi, dan terakhir revolusi budaya.... bagi Marx, revolusi yg seutuhnya bermakna adalah apabila ketiga langkah ini dilaksanakan... dan bagi Marx, revolusi inilah satu-satunya revolusi dan revolusi ini disebut revolusi buruh... 

dalam sejarah, setiap revolusi buruh selalu diakhiri secara politik dan ekonomi dgn bentuk pemerintahan diktator proletariat (yaitu bentuk autokrasi atau totalitarianisme ala kaum proletar) yg "mulanya" bertujuan menindas kapitalisme... namun, belakangan (contoh: USSR) lebih sering menindas kaum buruh juga... ini yg kemudian di-anti-tesis-kan oleh Post-Marxisme (yg terkesan lebih moderat, lebih mentereng, lebih necis, dan ideologi politik yg ditawarkan adalah biasanya sosial-demokrat)... 

oleh sebab itu, Marx berpendapat bahwa pembentukan kepemilikan bersama berazaskan kekeluargaan dan persatuan (kommunal) akan diawali oleh negara sbg fasilitas menuju masyarakat komunis... namun, negara itu akan lenyap dengan sendirinya apabila kelas sosial sudah tidak ada lagi di atasnya... baginya, negara adalah sumber penindasan sehingga harus dihapuskan.... namun negara bisa menjadi alat yang merupakan transisi untuk penghapusan negara dan membentuk presidium... 

Marx mendefinisikan masyarakat komunis sbg suatu sistem masyarakat dimana setiap orang bekerja menurut kemampuannya sendiri dan kepada setiap orang memperoleh kebutuhan hidup menurut kebutuhannya.... berdasarkan konsep politik ini, Marxisme sebenarnya lebih cenderung anarkisme...

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?p=350316954#post350316954